Selasa, 30 April 2013

P2MKP Toranifood Cetak 40 “Kartini” Balikpapan Terampil Mengolah Bandeng


H
abis Gelap Terbitlah Terang...*
Sepenggal kalimat puitis yang berasal dari buah pemikiran seorang tokoh wanita, RA. Kartini yang menginginkan pendidikan bagi kaum wanita Indonesia. “Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik – baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa behagia baginya (Suratnya kepada Nyonya Van Kool, Agustus 1901)”.
Beranjak dari semangat Kartini tersebut di masa kini derajat kaum wanita ditinggikan melalui pendidikan khususnya yang digalakkan oleh pemerintah negeri tercinta ini.
Pelatih Memberi Petunjuk Sebelum Praktek
Seperti halnya yang telah diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan beberapa hari yang lalu. Melalui Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Torani Food Kota Balikpapan yang merupakan perpanjangan tangan dari BPPP Aertembaga dalam mengemban tugasnya dalam peningkatan SDM pelaku utama perikanan khususnya dalam usaha pengolahan ikan.
Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Bandeng sebanyak 4 (empat) Angkatan yang diselenggarakan oleh P2MKP Torani Food tanggal 16 sampai dengan 23 April 2013 yang juga bertepatan dengan hari Kartini tersebut telah berhasil mencetak “Kartini – kartini” baru di Kota Balikpapan yang terampil dalam mengolah bandeng. Pelatihan dengan 40 orang peserta (10 orang tiap angkatan) telah berhasil merubah mindset para wanita pengolah dari tidak tahu menjadi tahu – dari tidak terampil menjadi terampil dan yang lebih utama tidak konsumtif lagi.
Praktek Membuat Bandeng Cabut Duri

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini diharapkan para peserta ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan orang – orang disekitarnya melalui usaha pengolahan dan pemasaran bandeng.
Pelatihan yang dimulai tanggal 16 April 2013 ini membahas tentang pengolahan bandeng, utamanya adalah membuat bandeng cabut duri. Sebagaimana yang kita ketahui bandeng merupakan ikan yang awalnya memiliki nilai ekonomis yang rendah disebabkan oleh banyaknya duri yang harus dihadapi ketika menyantapnya, namun di tangan – tangan pengolah yang terampil bandeng kini merupakan salah satu makanan favorit dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Praktek Membuat Olahan Bandeng Krispi

Sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh panitia penyelenggara, hari pertama diisi dengan penerimaan materi tentang pengolahan bandeng, selebihnya adalah kegiatan praktek. Adapun jenis – jenis olahan bandeng yang dilatihkan adalah membuat bandeng cabut duri, membuat bandeng krispi, membuat bola – bola bandeng, membuat bakso bandeng, membuat nugget bandeng dan membuat sate lilit bandeng. 
Praktek Membuat Olahan Bola – Bola Bandeng

Adapun metode yang digunakan oleh  pelatih dalam kegiatan praktek adalah Demo/ peragaan oleh pelatih yang dalam hal ini juga melibatkan karyawan RM. Torani yaitu 1 orang staf yang kompeten dalam mengolah bandeng cabut duri dan 1 orang co. Chef yang telah membawa nama besar RM. Torani (rumah makan yang dikelola oleh Pengelola P2MKP) melalui menu – menu spektakulernya khususnya olahan bandeng. Selanjutnya dibawah bimbingan pelatih para peserta masing – masing melakukan praktek sampai terampil dalam mengolah bandeng.
Praktek Mengemas Hasil Olahan Bandeng

Disamping materi tersebut diatas, para peserta juga dibekali dengan materi kewirausahaan. Pada materi ini peserta ditanamkan jiwa wirausaha sehingga setelah selesai pelatihan para peserta tidak hanya terampil dalam mengolah bandeng, namun terampil pula dalam membaca peluang usaha dan memasarkan hasil olahan mereka.
Dipenghujung hari pelatihan, pengelola P2MKP yang juga owner Torani Food memberikan sambutan kepada peserta sekaligus menawarkan kerja sama kepada peserta pelatihan. Jaka Sundusing, selaku owner menyatakan bahwa para peserta tidak perlu kuatir akan bermuara kemana hasil olahan mereka khususnya bandeng cabut duri. Menurut beliau berapapun jumlah olahan yang dihasilkan oleh peserta nantinya siap ditampung oleh Torani Food mengingat usaha pengolahan ikan beromzet milyaran rupiah ini kekurangan bahan baku. Serentak 40 orang peserta pelatihan meng-aminkan tawaran tersebut dan berjanji akan segera bekerja sama dengan Torani Food.

Hasil Olahan Produk Bandeng Angkatan 3 & 4

Selanjutnya beliau menambahkan 1 jenis olahan lagi yaitu abon duri bandeng. Olahan ini baru di Torani Food dan akan terus dikembangkan kedepan, mengingat kandungan gizi dari duri bandeng yang tidak kalah besar dengan dagingnya serta efisiensi bahan baku tutupnya.  Pernyataan tersebut mengingatkan kami pada wejangan Kepala BPPP Aertembaga, Pola S.T. Panjaitan, A.Pi.,MM sebelum kami melaksanakan tugas supervisi pelatihan ini bahwasanya disetiap kegiatan perikanan khususnya kegiatan pelatihan yang kita selenggarakan harus ditanamkan prinsip – prinsip Blue Economy yaitu Efficiency dan Zero waste, pengelolaan sumber daya kelautan yang sebesar–besarnya namun laut dan langit tetap biru.***

Humas BP3 Aga