Perjalanan ke muara ini tidak mudah, ikan salmon harus menghadapi limbah dan air yang semakin kotor. Di laut, ikan salmon menghadapi predator, misal ikan hiu.
Ikan salmon berada di muara sungai ini sekitar 4 – 7 tahun, setelah itu dia akan kembali ke tempat dimana ia menetas. Dia mampu mengingat perjalanan ke tempat asalnya. Penelitian menunjukkan bahwa ikan salmon tidak akan salah dalam memilih cabang sungai yang harus dilewatinya (Padahal kita sering tersesat saat bepergian meskipun pernah melewati daerah tersebut).
Perjalanan kembali ke habitat asal ini tidak semudah saat dia melakukan perjalanan saat menuju laut karena saat kembali ke hulu dimana ia menetas, selain menghadapi predator, dia juga harus melawan arus sungai dan air terjun. Perjalanan yang harus ditempuh sekitar 1400 km – 1600 km (berarti kira-kira jarak dari Bandung ke Padang). Perjalanan dari laut ke hulu ini mempunyai beda tinggi sekitar 2100 km. Ikan salmon mampu melompat setinggi 3 meter untuk menaiki tangga sungai. Sebelum melewati itu, ikan salmon beristirahat dan mengumpulkan tenaga di perairan yang lebih tenang. Lompatan itu kerap kali gagal sehingga menguras tenaga. Ikan salmon melewati tangga sungai itu pada malam hari, tapi masih saja beruang dan burung pemakan ikan menghadang mereka. Saat melakukan perjalanan ke hulu tersebut, mereka tidak makan apa-apa selama berbulan-bulan (Berarti puasa Ramadhan kita belum ada apa-apanya dibanding puasanya ikan salmon). Pemakaian cadangan lemak di tubuhnya menyebabkan perubahan fisik dari tubuh ikan salmon.
Ketika melakukan perjalanannya, tubuh ikan salmon sering terluka karena terkena bebatuan dan dasar sungai yang dangkal. Perjalanan ke daerah asal ini dilakukan ikan salmon dewasa dengan cara bersama-sama agar masih ada ikan salmon dewasa yang bisa mencapai tempat asal mereka. Dari banyaknya ikan salmon yang melakukan perjalanan (Migrasi), mungkin hanya sepersepuluh yang dapat mencapai tempat asal. Setelah mencapai hulu dimana dulu ia menetas, ikan betina akan bertelur sedangkan ikan jantan akan mengeluarkan spermanya. Setelah beberapa hari, ikan salmon akan mati karena tubuh yang kesakitan dan kelelahan yang teramat sangat. Telur akan menetas menjadi ikan salmon yang baru. Kasihan ikan salmon, dia terlahir ke dunia ini dalam keadaan yatim piatu
Ikan salmon setelah berkelana jauh ke lautan, dia akan kembali ke habitat asalnya walaupun banyak rintangan dan resikonya adalah kematian. Ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa setelah sekian lama kita berjuang untuk mendapatkan harta dan kesenangan dunia, pada akhirnya kita harus berkorban untuk meninggalkan kesenangan serta kemewahan untuk kembali kepada Allah.
Hidup adalah perjuangan. Jangan sia-siakan umur kita untuk hal yang tidak bermanfaat.